Mimpiku untuk Indonesia



Indonesia betapa indahnya dirimu
kan ku cinta kau hingga akhir hayatku
meski ku tahu mimpiku belumlah sempurna
karna ku belum mampu untuk menggemgammu

pulau yang nan indah
budaya yang beragam
mewarnai dirimu

aku yakin bila mana suatu saat nanti
mimpiku terwujud
akan kubawa dirimu ke kanca global
dengan semangat juang
kan kubuktikan bahwa aku mampu

bhineka tunggal ika 
kan kupegang hingga akhir hayatku
jayalah indonesiaku
NKRI harga mati
Jumat, 03 Oktober 2014
Posted by Wisnu Gilang Ramadhan
Tag :

Indonesia Menempati Peringkat 69 Pendidikan di DUNIA






Nama     : Wisnu Gilang Ramadhan

Jurusan   : Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

Oke selamat sore teman-teman huhuhuhu sebelum jauh-jauh kita berbicara Indonesia 2045 (Generasi Emas) ada baiknya kita harus tahu kualitas pendidikan negara kita berdasarkan data yang didapatkan dari Education For All (EFA) Global Monitoring Report yang dikeluarkan oleh UNESCO diluncurkan di New York Indoneks pembenagunan pendidikan atau Education Development Index (EDI) berdasarkan data tahun 2008 adalah 0,934 dengan angka segitu Indonesia di mendapatkan posisi ke-69 dari 127 negara.

Kenapa pendidikan indonesia bisa begitu?

Sebenernya apakah yang salah?

Ketika kita berbicara salah sebenernya sebuah kubu salah karena ini merupakan tanggung jawab ktia bersama dan harus diselesaikan bersama demi bangsa tercinta adalah yang bilang mungkin pembelajarannya kurang mimikat atau siswanya yang tidak mau memulai dirinya untuk mencoba dan akhirnya tujuan dari belajar itu sendiri patokan utamanya adalah nilai dan nilai. Siswa pun tidak merasakan proses pembelajaran proses belajar yang baik pemahaman dan sikap kritis terhadapat masalah yang ada itu sangat sulit dibangun oleh siswa dan akhirnya menurut siswa yang penting mendapatkan nilai puas walaupun tanpa kualitas mungkin itu bangsa di awal tapi untuk kedepannya siswa akan merasakan apa yang selama ini disia-siakan olehnya.
Maka dari itu ktia harus mulai mengambil kesimpulan bahwa dari negara lain dalam hal dunia pendidikan. Banyak negara di dunia ini yang maju  dalam dunia pendidikannya mengapa?

Sekali lagi itu semua tergantung kita yang memulai sebenarnya baik itu siswa, guru, dan aspek-aspek yang terlibat dalam pendidikan indonesia
Sebagai contoh, Finlandia mempunyai sistema pendidikan terbaik di dunia hampir semua negara belajar padanya.
Rekor prestasi belajar siswa yang terbaik di nega-negara OECD dan di dunia dalam membaca, matematika, dan sains dicapai para siswa Finlandia dalam tes PISA sungguh sangat luar biasa.
Untuk tiap bayi yang lahir kepda keluarganya diberi maternity package yang berisi 3 buku bacaan untuk ibunya, ayahnya dan juga bayi itu sendiri.

Mengapa demikian?

Sebenarnya alasannya, PAUD adalah tahap belajar pertama dan paling kritis dalam belajar sepanjang hayat. Sebesar 90% pertumbuhan otak terjadi pada usia balita dan 85% brain paths berkembang sebelum anak masuk SD (7tahun). Dan sebesar 25% kenaikan pendapatan nasional di Finlandia disumbangkan oleh meningkatnya mutu pendidikan di negara ini.
Dan ketika kita berbicara masalah fasilitatornya yaitu guru di Finlandia hanya guru-guru dengan kualitas terbai dengan pelatihan terbaik juga. Ini emrupakan salah satu faktor yang berpengaruh dalam hal pendidikan. Bagaimana siswa dapat didalam belajar dapat merasakan suasana belajar yang menyenangkan, merasakan metode belajar yang berbeda, di bimbing menjadi pribadi yang mandiri.

Jadi mengapa kita harus jauh-jauh memikirkan sistem pendidikan sekarang seperti kurikulum 2013. Mengapa kita tidak memulai dari awal saja jika hampir 90% pertumbuhan otak terjadi pada usia balita dan 85% jalur otak berkembang sebelum anak masuk SD sekita usia 7tahun.
Tidak ada kata terlambat ketika kita mau bergerak mengubah pola pikir kita. Solusi belajar kita adalah diri kita sendiri apakah kita memilih menjadi pencari nilai atau masuia berkualitas kancah global. Apakah kita memilih menjadi konsumerisme yang berujung korupsi ataukah menjadi pencipta yang dicari uang. Indonesia memilih.

Saya sendiripun yakin bahwa indonesia masih punya harapan terutama di dalam bidangpendidikan baik dari kualitas murid dan guru, sistem, sara, dan sebagainya. Dengan mencontoh bukan menjiplak apa yang Negara Finlandia berikan kepada pendidikan di Negaranya. Hidup Pendidikan Indonesia.


Selasa, 30 September 2014
Posted by Wisnu Gilang Ramadhan

Tujuan Pendidikan Nasional Abad-XII



Adalah cita-cita setiap bangsa unutk mewujudkan kesejahteraan dan kebahagiaan bagai seluruh rakyatnya, dan hidup sejajar dan terhormat di kalangan bangsa-bangsa lain. Dmeikian pula bangsa indonesia bercita-cita untuk hidup dalam kesejahteraan dan kebahagiaan, duduk sama rendah dan tegak sama tinggi serta terhormat di kalangan bangsa-bangsa lain di dunia global dalam abad-XXI. Semua ini dapat dan harus dicapai dengan kemauan dan kemampuan sendiri, yang hanya dapat ditumbuh kembangankan melalui pendidikan yang harus diikuti oleh seluruh anak bangsa, kata kunci dalam pendidikan ini adalah kemandirian.

Dengan demikian, tujuan pendidikan nasonal Abad-XII dapat dirumuskan sebagai berikut ini.
Pendidikan Nasional abad-xii bertujuan untuk mewujudkan cita-cita bangsa, yaitu masayrakat bangsa Indonesia yang sejahtera dan bahagia, dengan kedudukan yang terhormat dan setara dengan bangsa lain dalam dunia global, melalaui pembentukan masyarakat yang terdiri dari seumber daya manusia yang berkualitas, yaitu pribadi yang mandiri, berkemauan dan berkemampuan untuk mewujudkan cita-cita bangsanya. (BSNP, 2010: 39)


Posted by Wisnu Gilang Ramadhan
Tag :

PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013 SEBAGAI UPAYA PENYESUAIAN TERHADAP TANTANGAN PENDIDIKAN ABAD-XXI


Urgensi Pengembangan Kurikulum 2013

Dewasa ini kondisi nyata pendidikan, masih jauh dari berjalannya fungsi dan tercapainya tujuan pendidikan nasional kenapa? Mutu lulusan pendidikan nasional belum menunjukkan kemampuan berpikir kritis-kreatif-inovatif-produktif-solutif, kepribadian mereka juga belum seutuhnya dan sekokoh yang dinginkan, kurang memiliki kepekaan sosial-budaya, rendah rasa kebangsaannya, dan rendah kesadaran globalnya. Lulusan dengan mutu rendah seperti ini pasati kurang mampu dalam memberi kontribusi pada pemenuhan kebutuhan hidup bermartabat pada tingkat lokal, nasional, regional dan internasional meskipun bangsa ini memilki SDA yang melimpah

Sementara persyaratan untuk melaksanakan pembangunan dalam rangka mencapai tujuan emerdekaan NKRI, diperlukan pendidikan yang efektif dan efisien dalam menghasilkan lulusan yang memiliki:
1.       Kemampuan berfikir tingkat tinggi (kritis-kreatif-inovatif-produktif-solutif)
2.       Berkripadian Indonesia (Pancasilais, yaitu beriman dan bertakwa terhadap Tuhan YME
3.       Berprikemanusiaan
4.       Memiliki rasa kebangsaan yang tinggi
5.       Demokratis
6.       Adil
7.       Menjunjung tinggi budaya bangsa
8.       Memiliki kemampuan sosial-budaya
9.       Memiliki kesadaran global

Lulusan yang demikian akan mampu berkontribusi kepada upaya untuk memnuhi kebutuhan kehidupan bangsa yang bermartabat pada tingkat lokal, nasional. Regional dan internasional dengan memanfaatkan sumber daya yang ada dengan memanfaatkan sumbe rdaya yang ada dengan menerapkan ilmu dan teknologi dengan memperhatikan pembangunan yang berkelanjutan.

Makna Pengembangan Kurikulum

Pengemabngan kurikulum sering dimaknai secara sempit, sebagai pergantian kurikulum, padahal sesungguhnya terdapat sejumlah istilah yang setara dengan pengembangan kurikulum tersebut, di antaranya: Pengembangan kurikulum (Curriculum development), merupakan istilah yang lebih komprehensif, di dalamnya termasuk perencanaan, penerapan, dan evaluasi dan beimplikasi pada perubahan dan perbaikan: Perbaikan kurikulum (Curriculum improvement),sering bersinonim dengna pengembangan kurikulum, walaupun beberapa kasus perubahan dipandang sebagai hasil dari pengembangan dan Perencanaan kurikulum (Curriculum planning), yang lebih dimaknai sebagai fase berfikir atau fase desan.
Ada sejumlah alasan mengapa kurikulum harus senantiasa dikembangkan, disempurnakan, diubah, diganti, atau istilah-istilah sejenis lainnya, di antaranya disebabkan karena Perkembangan Ilmu, Teknologi dan Seni (ITS), Perubahan Sosial, serta perubahan tatanan kehidupan global itu sendiri.
Oleh karena itu dalam konteks Perjalanan Panjang menuju Perbaikan Kualitas Pendidikan yang senantiasa harus disesuaikan dengna tuntutan era, sesungguhnya Mitos” Ganti menteri ganti Kurikulum Tidak Pernah Ada.

Perlunya Perubahan Mindset

Menurut Prof. Rhenald Kasali Ph.D. Tantangan Indonesia Dalam Abad ke21/Refleksi Abad 21 meliputi:
1.       Perubahan begitu cepat
2.       Penuh ketidakpastian
3.       Bergejolak
4.       Hyper competition
5.       Peradaban kamera (camera Branding)
6.       Self-centred
7.       Minat baca meningkat(tetap hanya Kalima-kalimat pendek)

Tema Pengembangan Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 merupakan Kurikulum yangdapat menghasilkan insan indonesia yang:

1Produktif
bKreatif
cInovatif
4Afektif

Melalui penguatan Sikap, keterampilan dan pengetahuan yang terintegrasi
Elemen perubahan pada Kurikulum 2013

Elemen utama yang mengalami perubahan terkait dengan Kurikulum 2013 meliputi empat elemen yaitu:
1.       Standar Kompetensi Lulusan
2.       Standar Isi
3.       Standar Proses, dan
4.       Standar Penilaian


Standar-standar tersebut dikembangakan mengacu pada Peraturan Pemerintah nomor 32 Tahun 2013 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintahan nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mauun Peraturan Pemerintahan nomor 19 Tahun 2005 itu sendiri.
Posted by Wisnu Gilang Ramadhan
Tag :

Prof Sunaryo: PENDIDIKAN HARUS ANTARKAN GENERASI EMAS INDONESIA 2045




Peran pendidikan dalam mempersiapkan generasi 2045 sangatlah penting, maka dari itu, Lmebaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (LPTK) perlu beanr-benar menyiapkan tenaga pendidik untuk meniapkan generasi 2045 dan memanajemen ketenagaan pendidikan yang harus profesional. Dalam konteks penyiapkan generasi 2045, peran pendidik sangatlah penting dan masa depan bangsa ada di pundak pendidik atau guru.

 “Sistem pendidikan masa depan bangsa Indonesia adalah pendidikan yang mengantarkan generasi masa kini menjadi generasi emas Indonesia 2045. Generasi ini akan menjadi generasi penduduk warga dunia yang bersifat transkultural, namun harus tetap hidup dan berkembang dalam jati diri dan budaya Indonesia sebagai sebuah bangsa yang bermartabat,” kata Ketua Asosiasi Lembaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Indonesia (ALPTKI) Prof. Dr. Sunaryo Kartadinata, M.Pd. saat menyampaikan makalah utama dalam Konperensi Nasional Pendidikan Indonesia (Konaspi)VII yang diselenggarakan Universitas Negeri Yogyakarta, di Royal Ambarrukmo, Yogyakarta, Kamis (1/11/2012).
Menurut Rektor Universitas Pendidikan Indonesia ini, daya saing di satu sisi dan kemampuan kolaborasi di sisi lain adalah dua polar kompetensi yang harus bersinergi sebagai profil dasar manusia Indonesia 2045. Gambaran sosok manusia Indonesia generasi 2045 harus menjadi pijakan dan cantolan upaya pendidikan, dan pendidikan akan memainkan peran baru dalam perspektif pengembangan sosok generasi 2045.

“Peran baru pendidikan harus diikuti dengan profesionalisme guru, yang kunci utamanya terletak pada guru dan pendidikan guru yang bermutu. Guru bermutu menjadi variabel penting bagi terwujudnya pendidikan yang bermutu. Perlu revitalisasi LPTK sebagai perguruan tinggi yang bertanggung jawab dalam mendidik calon pendidik/guru dengan landasan filosofi, kerangka pikir akademik, program pendidikan akademik dan profesi yang utuh dan akuntabel,” ujar Prof. Sunaryo.
Keutuhan pendidikan guru, kata dia, harus dibangun mulai dari rekrutmen calon mahasiswa sampai kepada memasuki pensiun dalam konsep life cycle guru. Pengembangan profesionalisme guru di lapangan harus dipandang sebagai sebuah perkembangan yang bersifat lifelong learning capacity yang didukung oleh sistem pengelolaan ketengaan guru yang berorientasi profesi dan tidak berorientasi birokrasi.

Kebermutuan guru di lapangan, kata dia selanjutnya, bergantung kepada antara lain sistem pengelolaan ketenagaan guru/pendidik sebagai profesional dan bukan sebagai unsur birokrasi. Untuk mengawal mutu guru, pendidikan guru dan kelembagaannya, maka diusulkan dibentuknya sebuah council nasional yang disebut dengan Majelis Keguruan Indonesia (MKI, yang sekaligus juga menguatkan rekoemndasi Simposium Nasional Refleksi 58 Tahun Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Keguruan di Indonesia, yang diselengarakan di Bandung, yang merekomendasikan pembentukan Majelis Keguruan Indonesia (MKI) ini sebagai wadah independen dan dideklarasikan pada Konaspi VII di Yogyakarta.
Dalam makalah yang diberi judul, “Memantapkan Karakter Bangsa Menuju Generasi 2045:
Sistem Pendidikan yang Memungkinkan Dihasilkannya Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang Kompeten untuk Mempersiapkan Generasi 2045”, Prof. Sunaryo mengemukakan, investasi pendidikan adalah prediktor masa depan bangsa yang tercermin dalam mutu sumber daya manusia yang dihasilkan melalui upaya pendidikan itu. Modal dasar yang amat dahsyat di Indonesia adalah potensi jumlah penduduk produktif. Dalam kurun waktu 15-20 tahun mendatang diperkirakan lebih dari 60% penduduk Indonesia berada pada usia produktif (15-64 tahun). Potensi ini harus dikelola dengan tepat dan pendidikan adalah wahana paling strategis untuk mengelola potensi penduduk produktif dimaksud.
“Mereka yang akan menduduki posisi usia produktif pada 15-20 tahun yang akan datang adalah mereka yang pada saat ini berusia antara 0-40 tahun. Dari rentang usia itu dua kutub kritis yang harus menjadi perhatian adalah mereka yang berada pada kelompok usia dini (0-5 tahun) dan usia mahasiswa (18-23 tahun) yang saat ini sedang menempuh kuliah. Kelompok usia dini akan menjadi mahasiswa pada 15 tahun mendatang dan kelompok mahasiswa saat ini akan menjadi kelompok yang amat produktif pada tahun 2035,” ujar Prof. Sunaryo.

Dalam konteks pemanfaatan anggaran pendidikan, kata dia, dua kutub kritis ini perlu mendapat perhatian dan prioritas, tanpa mengabaikan kelompok usia yang berada di antara kedua kutub itu. Investasi dalam Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dimaksudkan untuk memberikan kepastian bahwa tidak ada anak usia dini yang tidak memperoleh akses pendidikan. “Anak usia dini tak boleh diabaikan. Sebab jika terabaikan, maka usia produktif pada 15-20 tahun mendatang yang akan menjadi penopang kekuatan ekonomi dan daya saing bangsa tidak akan bisa disiapkan dengan baik, dan perkembangan bangsa bisa terganggu,” katanya.

Angka partisipasi kasar (APK) PAUD sebesar 56,7% pada awal tahun 2010 dan target 72,9% pada tahun 2014 memerlukan investasi besar dan gerakan nasional secara menyeluruh, ujar Rektor UPI. Dengan kecenderungan pencapaian target seperti yang digambarkan, diharapkan pada tahun 2025 seluruh populasi anak usia dini memperoleh layanan pendidikan anak usia dini. Invenstasi PAUD harus mencakup infrastruktur dan ketenagaan, yang pada saat ini masih jauh dari standar yang diharapkan. Untuk mencapai harapan anak usia dini masa kini menjadi manusia Indonesia produktif pada 15 tahun yang akan datang maka PAUD tidak boleh diabaikan dan harus memperoleh prioritas pembiayaan.
“Untuk mempercepat peningkatan daya saing bangsa dan pertumbuhan ekonomi, prioritas anggaran pendidikan harus pula diberikan kepada pendidikan tinggi,” kata Prof. Sunaryo selanjutnya.
Ada dua hal utama yang perlu mendapat prioritas penganggaran di perguruan tinggi. Pertama, peningkatan mutu, aksesibilitas, relevansi, dan kesetaraan gender pada program S1, termasuk juga politeknik. Kedua, penambahan jumlah doktor. Ini penting karena lulusan pendidikan tinggi adalah tenaga ahli dan profesional yang siap memasuki dunia kerja (usaha dan industri) ataupun membuka lapangan kerja baru. Kelompok ini akan menjadi critical mass dan menjadi kekuatan untuk akselerasi pertumbuhan dan perubahan ekonomi dan penguatan daya saing bangsa.
“Kekuatan ini diharapkan akan mampu mengurangi eksploitasi ekonomi perkotaan karena terjadinya penyebaran kemampuan ke seluruh pelosok tanah air yang secara potensial dapat menumbuhkan sentra-sentra ekonomi baru. Untuk itu, peningkatan APK pendidikan tinggi dari 24,67% pada tahun 2010 dan ditargetkan menjadi 30,0% pada tahun 2014, yang telah menjadi program dan target Kemdikbud, perlu didukung anggaran yang memadai dan berkelanjutan,” kata Prof. Sunaryo.
Demikian pula penyediaan anggaran untuk membiayai mahasiswa yang secara ekonomi tidak beruntung namun memiliki potensi akademik tinggi, melalui program bidik misi bagi 20.000 mahasiswa per tahun perlu dijamin keberlanjutannya. Persoalan mutu, aksesibilitas dan keterjangkauan, relevansi, dan kesetaraan gender adalah variabel yang harus dipenuhi seiring dengan upaya peningkatan APK pendidikan tinggi.

Generasi manusia Indonesia 2045 adalah manusia abad 21 yang ditandai dengan ketersediaan teknologi yang telah mengubah pola hidup dan pola pikir manusia. Teknologi informasi digunakan manusia dalam berbagai hal, baik dalam komunkasi maupun bisnis.Pada saat yang sama muncul berbagai persoalan yang bisa mengganggu kesejahteraan masyarakat, seperti masalah makanan, air bersih, perubahan iklim global, dan penuruan daya dukung lingkungan.

“Dalam kondisi seperti ini hal yang cukup krusial adalah merespons kompleksitas masalah, berkomunikasi efektif, memanage informasi secara dinamis, bekerja dan mencari solusi dalam nuansa kolaboratif, mengunakan teknologi secara efektif, melahirkan pengetahuan baru secara berkelanjutan. Semua ini adalah keterampilan yang dibutuhkan dalam abad dua puluh satu,” kata dia.

Reference:
                  http://www.ispi.or.id/
Senin, 29 September 2014
Posted by Wisnu Gilang Ramadhan

FENOMENA PENDIDIKAN ABAD-XXI




Berbagai Fenomeno Menonjol Pendidikan Abad-XII, dapat kita saksikan berupa di antaranya:


1. Globalisasi dan Pendidikan
     Pada mulanya globalisasi disulut oleh niat negara-negara industri maju mengkonsentrasikan upaya pada "Research & Development" untuk menghasilkan produk-produk yang memiliki nilai tambah tinggi dengan muatan ilmu dan teknologi mutakir. dengan beitu mereka mendapatkan peluang untuk memenangkan pasar dengan keunggulan kompetitifnya. Kemudian mereka alihkan teknologi industri yang kokoh yang mereka kembangkan dengan infra-strukturnya yang padat investasi ke negara-negara 'berkembang; melalui apa yang disebut "transfer/alih tkenologi". Maka globalisasi dalam konteks ini menjadi bermakna: kompetisi ekonomi berbasis ilmu dan teknologi.


2. Budaya dan Karakter Bangsa
     Sejak awal kemerdekaan, para pendiri negeri ini sebenarnya telah memiliki komitmen kuat dalam meningkatkan kualitas pendidikan bangsa. dalam UUD disebutkan bahwa salah satu juan dibentunya pemerintah negara Imdonesia adalah untuk "memajukan kesejahteraan mum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. 

3. Budaya Internet dan Cyber Society
    Sejak dimulainya wacana untuk menghubungkan pengguna komputer satu dengan lainnya yang hanya digunakan di lingkungan perguruan tinggi ternama, perkembangan internet sekarang ini mengalami kemajuan yang luar biasa. Konvergensi antara internet dengan komunikasi selular yang disertai oleh semakin tinggi dan canggihnya kapasitas operasional, kemudian didukung oelh berbagai inovasi perangkat keras yang semakin menubuh dengan diri kita, maka suka atau tidak, internet mulai menggantikan moda komunikasi kehidupan sosial.



Oleh: Dr. Mukminan (Fakultas Ilmu Sosial - UNY)
diketik ulang: Wisnu Gilang Ramadhan


Posted by Wisnu Gilang Ramadhan
Tag :

Download Buku Pegangan Guru dan Siswa Kurikulum 2013 (FREE)


Salah satu kendala dalam pelaksanaan kurikulum 2013 tentang sosialisasi terhadap guru dan sekolah, juga mengenai distribusi buku pegangan baik guru maupun siswa. Hal inilah yang menjadi pertimbangan dari pihak kementrian pendidikan dan kebudayaan pada tahun 2013 ini belum semua sekolah melaksanakan kurikulum baru tersebut dan hanya ada 6.410 sekolah, jauh lebih sedikit dari yang direncanakan yaitu sebanyak 32.295 sekolah.


Dalam kesempatan ini saya bermaksud untuk membantu ke sekolah-sekolah yang kesulitan mengakses atau tidak mendapatkan buku-buku baik buku pegangan guru maupun siswa dan dapat mendownloadnya di sini. Karena dalam pelaksanaannya saya berkeyakinan ada sekolah-sekolah yang tetap mencoba melaksanakan kurikulum 2013 ini walaupun bukan merupakan sekolah sasaran. Pada sekolah semacam inilah yang perlu mendapat dukungan dari kita semua untuk bisa mendapatkan akses buku-buku yang diperlukan dan juga tentu saja pelatihan untuk para gurunya.
Berikut ini anda dapat mengunduh buku-buku baik pegangan guru maupun buku siswa dari SD, SMP, dan SMA
No.Materi / Mata PelajaranPegangan Guru
Besar File
Pegangan Siswa
Besar File
 Kelas I (SD)
1. PA. BudhaUnduh25,2 MBUnduh66,8 MB
2. PA. HinduUnduh3,7 MBUnduh41,5 MB
3. PA. IslamUnduh7,2 MBUnduh44,5 MB
4. PA. KatolikUnduh8,4 MBUnduh61,8 MB
5. PA. KhonghucuUnduh21, 9 MBUnduh86,6 MB
6. PA. KristenUnduh4,5 MBUnduh94,4 MB
7. Tema : DirikuUnduh24,9 MBUnduh44,3 MB
8. Tema : KegemarankuUnduh25,5 MBUnduh42,8 MB
9. Tema : KegiatankuUnduh18,9 MBUnduh50,3 MB
10. Tema : KeluargakuUnduh25,9 MBUnduh111,6 MB
 Kelas IV (SD)
1. PA. BudhaUnduh23,3 MBUnduh21,4 MB
2. PA. HinduUnduh4,3 MBUnduh17,1 MB
3. PA. IslamUnduh2,8 MBUnduh39,5 MB
4. PA. KatolikUnduh4,5 MBUnduh16,3 MB
5. PA. KhonghucuUnduh21,3 MBUnduh89,6 MB
6. PA. KristenUnduh5,5 MBUnduh21,1 MB
7. Tema : Indahnya KebersamaanUnduh43,5 MBUnduh23,8 MB
8. Tema : Selalu Berhemat EnergiUnduh-Unduh34,1 MB
9. Tema : Peduli Terhdap Mahluk HidupUnduh53,1 MBUnduh33,2 MB
10. Tema : Berbagai PekerjaanUnduh23,1 MBUnduh35,8 MB
 Kelas VII (SMP)
1. PA. BudhaUnduh18,7 MBUnduh23,8 MB
2. PA. HinduUnduh17,1 MBUnduh16, 9 MB
3. PA. IslamUnduh17,8 MBUnduh34,9 MB
4. PA. KatolikUnduh21,7 MBUnduh26,8 MB
5. PA. KhonghucuUnduh26,2 MBUnduh19,5 MB
6. PA. KristenUnduh20,2 MBUnduh28,9 MB
7. Bahasa IndonesiaUnduh5,3 MBUnduh14,1 MB
8. Bahasa InggrisUnduh92,4 MBUnduh143,1 MB
9. IPAUnduh22,6 MBUnduh68,9 MB
10. IPSUnduh2,5 MBUnduh68,1 MB
11. PenjasorkesUnduh29,9 MBUnduh29,8 MB
12. PPKnUnduh7,3 MBUnduh18,8 MB
13. Seni BudayaUnduh45,8 MBUnduh68,5 MB
 Kelas X (SMA/SMK)
1. Bahasa IndonesiaUnduh3,3 MBUnduh9,9 MB
2. MatematikaUnduh18,2 MBUnduh4,8 MB
3. Sejarah IndonesiaUnduh10,9 MBUnduh47,4 MB
Semoga ini dapat memberi manfaat bagi yang membutuhkan….
Posted by Wisnu Gilang Ramadhan
Tag : ,

Total Tayangan Halaman

Jam

Popular Post

Diberdayakan oleh Blogger.

Copyright © Pangkas batas ruang waktu wujudkan Indonesia emas 2045 - Wisnu Gilang Ramadhan